Kajian Kualitas Perairan Melalui Pendekatan Aktifitas di Perairan Sungai Teluk Desa Teluk Kecamatan Lingga Utara

Authors

  • Fitri Yanti Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111
  • Winny Retna Melani Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia 29111 https://orcid.org/0000-0002-5720-2258

DOI:

https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v1i1.2357

Keywords:

Indeks Pencemaran, Beban Pencemaran, Sungai Teluk, Kualitas Air

Abstract

Sungai Teluk terletak di Desa Teluk, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga. Adanya kegiatan disepanjang sungai Teluk, seperti industri sagu tradisional dan pemukiman warga menyebabkan meningkatnya buangan limbah ke perairan sungai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kualitas air dan indeks pencemaran perairan sungai Teluk.Metode yang digunakan yaitu purposive sampling terdiri dari 4 stasiun. Nilai kualitas perairan sungai dengan melakukan uji pada setiap parameter-parameter kualitas air yang dibandingkan dengan baku mutu air PP NO.82/2001 bagi air tawar (stasiun 1, 2, dan 3), KEPMEN LH No.51/2004 untuk air payau (stasiun 4) meliputi parameter fisika yaitu (suhu, TSS kecepatan arus, debit) dan parameter kimia yaitu (pH, DO, salinitas, BOD, COD, total-P, nitrat). Penentuan status mutu air menggunakan metode indeks pencemaran yang terlampir dalam KEPMEN LH No.115/2003 tentang Pedoman Penentuan Status Air. Kualitas perairan Sungai Teluk pada stasiun 1, 2, dan 3 beban pencemarannya semakin meningkat, tetapi beban pencemaran pada stasiun 4 mengalami penurunan karena, jaraknya lebih jauh mengakibatkan bahan organik dapat terdekomposisi dengan baik dan terjadinya pengenceran akibat adanya aktivitas pasang surut air laut terhadap bahan pencemar dari hulu. Berdasarkan nilai indeks pencemaran pada stasiun 1, 2, 3, dan 4 maka, kualitas perairan sungai Teluk tergolong cemar ringan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asriyana & Yuliana. (2012). Produktivitas Perairan.Ed-1.22-84. Bumi Aksara. Jakarta.

Agustiningsh, D., Sasongko, B.S., Sudarno. (2012). Analisis Kualitas Air dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal. Presipita, 9(2): 64-71.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lingga. (2015) .Kabupaten Lingga dalam Angka 2015.Catalog BPS: 110200.2104040. Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Lingga Utara. Hal-10. https://laci.bps.go.id.27 oktober 2016.

Darmono. (2001). Lingkungan Hidup dan Pencemaran, Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia. 32-34. Jakarta.

Effendi, H. (2003). Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kasinus (Anggota IKAPI). Hal 1-161. Yogyakarta.

Haryanto, B., & Siswari, E. (2004). Pengaruh Usaha Pengolahan Sagu Skala Kecil terhadap Baku Mutu Air Sungai (Studi Kasus Industri Pengolahan Sagu di Kelurahan Cibuluh, Kota Bogor). Tek. Ling, 5(3) : 221-226.

Huboyo, S.H., & Zaman, B. (2007). Analisis Sebaran Temperatur dan Salinitas Air Limbah PLTU-PLTGU Berdasarkan Sistem Pemetaan Spasial (Studi Kasus : PLTU-PLTGU Tambak Lorok Semarang). Presipitasi 3(2):40-45.

Lensun, L., & Tumembouw, S. (2013). Tingkat Pencemartan Air Sungai Tandono di Kelurahan Ternate Baru Kota Manado. Budidaya Perairan, 1(2): 43-48.

Menteri Negara Lingkungan Hidup. (2003). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Jakarta.

Menteri Negara Lingkungan Hidup. (2003). Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air. Jakarta.

Oviantari, V.M. (2011). Analisis Indek Kualitas Air pada Mata Air Tlebusan Baluan, Pancoran Camplung, dan Pancoran Padukuhan di Banjar Cau, Tabanan. Seminar Nasional FMIPA Undiksha. 252-259.

Palar, H. (2012). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta. Jakarta.

Presiden Republik Indonesia. (2001). Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. http://www.sjdih.depkeu.go.id : Jakarta. 8 oktober 2016.

Presiden Republik Indonesia. (2011). Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011. Sungai. http://regulasi.kemenperin.go.id.: Jakarta. 18 oktober 2016.

Priyono, A. (2011). Kajian Beban Pencemaran Limbah Usaha Kecil di Sungai Ciliwung Segmen Kota Bogor. Media Konservasi, 16(1) April: 32-40.

Saraswati, P.S., Sunyoto., Kironoto, A.B., Hadisusanto, S. (2014). Kajian Bentuk dan Sensivitas Rumus Indeks PI, Storet, CCME untuk Penentuan Status Mutu Perairan Sungai Tropis di Indonesia. Manusia dan Lingkungan, 21(2): 129-142.

Suparjo, N.S. (2009). Kondisi Pencemaran Perairan Sungai Babon Semarang. Saintek Perikanan, 4(2): 38-45.

Tatangindatu, F., Kalesaran, O., & Rompas, R. (2013). Studi Parameter Fisika Kimia Air pada Areal Budidaya Ikan di Danau Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten Minahasa. Budidaya Perairan, 1(2): 8-19.

Wardhana, A.W. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi). Edisi III. Penerbit Andi. Hal 70-93.Yogyakarta.

Yuliastini, M., Hasanudin.U., & Suroso.E. (2014). Kajian Seleksi Sumber Mikroorganisme Pembentuk Biogas dari Air Limbah Industri Sagu. Teknologi Industri dan Hasil Pertanian, 19(2): 149-160.

Yudo, S. (2010). Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI Jakarta di Tinjau dari Parameter Organik, Amoniak, Fosfat, Deterjen dan Bakteri Coli. JAI, 6(1): 34-42.

Published

2017-11-30

How to Cite

Yanti, F., & Melani, W. R. (2017). Kajian Kualitas Perairan Melalui Pendekatan Aktifitas di Perairan Sungai Teluk Desa Teluk Kecamatan Lingga Utara. Jurnal Akuatiklestari, 1(1), 27–34. https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v1i1.2357