https://ojs.umrah.ac.id/index.php/marinade/issue/feedMarinade2024-07-26T17:21:32+08:00Dr. Sri Novalina Amarinade@umrah.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Marinade</strong> published since April 2018 electronically with ISSN (Online) 2654-4415 until now. This journal is publishing good quality scientific articles for the dissemination of research results, literature studies, application of theory and critical reviews of Industries, development, and technology postharvest technology in the field of fisheries and maritime and is published periodically two times (April and October) a year by Departemen of Fisheries Product Technology of Raja Ali Haji Maritime University. Marinade indexed by Google Scholar and Garuda.</p>https://ojs.umrah.ac.id/index.php/marinade/article/view/5871APLIKASI MOL (Mikroorganisme Lokal) JEROAN IKAN SEBAGAI BIOAKTIVATOR PUPUK CAIR LIMBAH ORGANIK PADA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L)2023-07-16T16:12:36+08:00Jahari Jahari180254244003@student.umrah.ac.idSri Novalina Amrizalsrinovalinaa@gmail.comR. Marwita Sari Putriwita@umrah.ac.id<p>limbah ikan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menjadikan mikroorganisme lokal sebagai bioaktivator dalam pembuatan pupuk organik cair dari limbah rumah tangga. Ini merupakan salah satu cara pemanfaatan limbah organik perikanan. Menurut Purwasasmita (2009) menjelaskan bahwa Salah satu aktivator yang berpotensi mempercepat penyediaan pupuk adalah larutan mikroba lokal. Larutan MOL mengandung unsur makro dan mikro serta bakteri yang dapat digunakan sebagai stimulan tanaman, pengendalian hama, penyakit tanaman, agen pengurai bahan organik, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi yang paling efektif untuk memasukkan MOL (mikroorganisme lokal) ke dalam pupuk organik cair untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi (<em>Brassica rapa L</em>) ditinjau dari tinggi batang, jumlah daun, dan berat segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman sawi (<em>Brassica rapa L</em>) sangat dipengaruhi oleh penambahan MOL limbah jeroan ikan sebagai bioaktivator pada pupuk organik cair berbahan limbah rumah tangga. yaitu jumlah daun, pH tanah, tinggi tanaman, dan berat basah tanaman. Perlakuan M4 dengan konsentrasi pupuk 7,5% selama 42 hari merupakan pupuk organik cair terbaik untuk limbah rumah tangga yang meliputi MOL limbah jeroan ikan.</p>2024-06-21T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Marinadehttps://ojs.umrah.ac.id/index.php/marinade/article/view/6768PEMANFAATAN BUAH PANDAN LAUT (Pandanus tectorius) SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL2024-06-21T17:16:04+08:00Herman Siagian180254244027@student.umrah.ac.idR. Marwita Sari Putriwita@umrah.ac.idSri Novalina Amrizalsrinovalinaa@gmail.com<p><em>Pandanus tectorius</em> atau pandan tikar adalah tumbuhan liar dipesisir pantai yang memiliki potensi untuk diolah sebagai minuman fungsional karena mengandung kandungan air, karbohidrat, serat. Berdasarkan penelusuran literatur buah pandan laut (<em>Pandanus tectorius</em>) belum pernah diolah sebagai minuman fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan minuman fungsional buah pandan laut <em>(Pandanus tectorius)</em> seperti kandungan proksimat, serat. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, antara lain pembuatan formulasi minuman fungsional, uji Hedonik, uji proksimat, uji kadar serat. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif yang dijelaskan secara deskriptif. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa formulasi minuman fungsional buah pandan laut terbaik berdasarkan uji Hedonik adalah formulasi MP 3 dengan konsentrasi 80% sari buah pandan laut, 10% jeruk kalamansi <em>(Citrus microcarpa)</em> 10% tepung alginat. Hasil analisis proksimat minuman fungsional pada komponen kadar protein 0,42%, dan kadar serat 2,03%.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Marinadehttps://ojs.umrah.ac.id/index.php/marinade/article/view/6035PEMANFAATAN RUMPUT LAUT COKLAT (Sargassum polycystum) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN SABUN CAIR2023-08-11T07:15:06+08:00Reski Dewiah Igusriantireskidewiahigusrianti.20@gmail.comAidil Fadli Ilhamdyaidilfadliilhamdy@gmail.comLily Virulylilyviruly@umrah.ac.idIndri Addiniindriaddini@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan rumput laut coklat (<em>Sargassum polycystum)</em> sebagai bahan dasar pembuatan sabun cair dan mengevaluasi kualitasnya. Dalam penelitian ini, rumput laut coklat diinkorporasikan ke dalam formulasi sabun cair dengan empat tingkat konsentrasi berbeda (0%, 2%, 4%, dan 6%). Hasil pengujian menunjukkan bahwa formulasi dengan 2% rumput laut coklat (F1) memberikan nilai tertinggi dalam parameter kenampakan, aroma, dan warna. Selain itu, sabun cair dengan formulasi F1 dan F3 (4% rumput laut coklat) memenuhi standar SNI untuk pH dan stabilitas emulsi, serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit setelah pengujian selama tiga hari berturut-turut. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang potensi pemanfaatan rumput laut coklat sebagai bahan alami yang bermanfaat dalam formulasi produk perawatan kulit.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Marinadehttps://ojs.umrah.ac.id/index.php/marinade/article/view/6693KARAKTERISTIK ARTIFICIAL NORI DARI DAUN BERUWAS LAUT (Scaevolla taccada)2024-01-07T13:35:44+08:00Putri Mas Hidayu180254244006@student.umrah.ac.idJumsurizal Jumsurizaljumsurizal2@gmail.comAidil Fadli Ilhamdyaidilfadliilhamdy@umrah.ac.id<p>Daun beruwas laut (<em>Scaevolla taccada</em>) termasuk tanaman pesisir tumbuh yang umum ditemui di Kepulauan Riau. Berdasarkan penelusuran literatur daun beruwas laut (<em>S. taccada</em>) ini belum pernah diolah menjadi makanan ataupun cemilan. Daun beruwas laut ini memiliki potensi sebagai bahan utama untuk pembuatan Artificial nori karena memiliki warna hijau seperti nori komersial namun tanaman ini tidak menghasilkan gel sebagai pengikat untuk membentuk lembaran. Sehingga perlu ditambahakan bahan lain yaitu dengan penambahan tepung tapioka. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan formulasi terbaik dari artificial nori dari daun (<em>S. taccada</em>), menentukan karakteristik artificial nori dari daun (<em>S. taccada</em>) serta mengetahui kandungan proksimat artificial nori dari daun (<em>S. taccada</em>). Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan SPSS 26, yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu F1 (6%), F2 (8%), F3 (10%). Hasil pengujian organoleptik menunjukkan bahwa F1 (6%) merupakan perlakuan terbaik memberikan nilai rata-rata terhadap parameter warna (2,53%), aroma (2,57%), rasa (2,73%) dan tekstur (2,40%). Nilai proksimat yang dihasilkan dari uji hedonik terpilih mendapatkan nilai rata-rata kadar air (8,81%), abu (5,06%), protein (13,6%), lemak (3,81%), karbohidrat (68,7%). Ketebalan 1,40 mm, ukuran 3,5x2,3 cm, dan berat 0,2881 gr.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Marinadehttps://ojs.umrah.ac.id/index.php/marinade/article/view/6307KUALITAS FISIK DAN KIMIA PAKAN IKAN MENGGUNAKAN TEPUNG KULIT UDANG YANG DIFERMENTASI2023-10-12T04:26:35+08:00Dwi Septiani Putripdwiseptianifikp@umrah.ac.idShavika Mirantishavikamiranti@umrah.ac.idDaud Siswandidaudsiswandi@gmail.com<p>Ketersediaan pakan baik dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan untuk menunjang keberhasilan kegiatan budidaya. Namun, pakan yang berkualitas dibanderol dengan harga yang cukup tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah mencari alternatif bahan baku lokal pengganti tepung ikan, dengan kualitas yang hampir sama. Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah tepung kulit udang. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji secara fisik maupun kimia pakan ikan yang diproduksi menggunakan bahan baku hasil fermentasi. Perlakuan pada penelitian ini adalah penggunaan tepung kulit udang yang difermentasi dengan persentasi yang berbeda (0%, 15%, 20% dan 25% dalam pakan). Parameter fisika pakan yang diuji adalah daya apung, homogenitas dan kecepatan pecah pakan. Sedangkan parameter kimia yang diukur adalah kandungan air, protein, lemak, karbohidrat, dan kadar abu pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung kulit udang yang difermentasi berpengaruh terhadap daya apung pakan, dan tidak berpengaruh terhadap kandungan kimia pakan. Perlu adanya penggunaan teknologi dalam pembuatan pakan untuk membuat pakan dapat mengapung dalam waktu yang lebih lama.</p>2024-06-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Marinadehttps://ojs.umrah.ac.id/index.php/marinade/article/view/6075PENGARUH PENAMBAHAN IKAN TAMBAN (Sardinella lemuru) TERHADAP PEMBUATAN CHOUX PASTRY2023-08-25T13:58:31+08:00Wahyuni Julita Putri Ilahiwahyunijulitaputriilahi1807@gmail.comR. Marwita Sari Putriwita@umrah.ac.idAzwin Apriandiazwinapriandi@umrah.ac.id<p>Saat ini variasi pengembangan <em>choux pastry</em> masih sangat terbatas. Salah satu cara pengembangan produk ini adalah pembuatan <em>choux pastry</em> dengan penambahan ikan tamban. Pemanfaatan daging ikan tamban pada <em>choux pastry</em> diharapkan mengandung kualitas serta kandungan gizi yang baik. Selain itu, penggunaan protein yang terkandung dalam ikan tamban pada pembuatan <em>choux pastry</em> mampu menghasilkan produk dengan cita rasa gurih. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan dan mengetahui formulasi terbaik dari penambahan ikan tamban pada <em>choux pastry</em> berdasarkan uji hedonik serta menentukan karakteristik fisik dan nutrisi dari <em>choux pastry</em> yang terpilih berdasarkan uji hedonik. Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu IK0 (0%), IK1 (15%), IK2 (20%), IK3 (25%). Hasil pengujian hedonik menunjukkan bahwa pada perlakuan IK3 dengan penambahan ikan 25% mendapatkan hasil terbaik dengan nilai parameter warna (2,50%), aroma (2,66%), rasa (2,79%) dan tekstur (2,66%). Nilai proksimat yang dihasilkan dari hasil uji hedonik yang terpilih mendapatkan nilai kadar air (8,41%), kadar abu (3,81%), kadar protein (20,37%), kadar lemak (37,77%) dan kadar karbohidrat (32,80%). </p>2024-07-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Marinadehttps://ojs.umrah.ac.id/index.php/marinade/article/view/6393VALORISASI CANGKANG KERANG KIJING (Pilsbryoconcha sp.) MENJADI HIDROKSIAPATIT SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Pseudomonas aeruginosa2023-11-07T08:28:58+08:00Muhammad Irfan Rusadisanthy.sidauruk@lecturer.unri.ac.idSanthy Wisuda Sidauruksanthy.sidauruk@lecturer.unri.ac.idN. Ira Sarisanthy.sidauruk@lecturer.unri.ac.id2024-07-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Marinadehttps://ojs.umrah.ac.id/index.php/marinade/article/view/6793PEMBUATAN KOLAGEN DARI BERUNOK (Acaudina molpadioides) DENGAN EKSTRAKSI ASAM2024-02-11T22:30:56+08:00Deden Reinaldibrandingasik@gmail.comLily Virulylilyviruly@umrah.ac.idYulia Oktaviayuliaoktavia@umrah.ac.id<p>Saat ini sumber utama kolagen umumnya berasal dari babi dan tulang sapi sehingga menimbulkan kebimbangan untuk penggunaannya karena bertentangan dengan unsur agama tertentu yang melarang untuk mengkonsumsi sesuatu yang mengandung babi dan hewan yang tidak disembelih sesuai ajaran tertentu. Sehingga perlu adanya alternatif sumber kolagen yang aman dan halal. Salah satu bahan alternatif sumber kolagen adalah dari komoditas perikanan yaitu berunok (<em>Acaudina molpadioides</em>). Berunok (<em>Acaudina molpadioides</em>) merupakan salah satu biota perairan yang sangat potensial, hal ini dilihat bahwa berunok mengandung 17 jenis asam amino esensial dan non esensial dimana 9 diantaranya asam amino esensial dan 8 asam amino non esensial. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik kolagen larut asam dari berunok (<em>Acaudina molpadioides</em>). Penelitian ini akan dilakukan dalam tiga tahapan. Tahap pertama yaitu preparasi sampel, tahapan kedua yaitu ekstraksi kolagen dari berunok dengan metode ekstraksi asam, kemudian tahapan ketiga yaitu pengujian analisis rendemen kolagen, pengukuran pH, analisis proksimat dan analisis asam amino. Kolagen berunok terbaik terdapat pada perlakuan P2 (1:2) dengan nilai rendemen sebesar 3,23 % dan nila pH 7,13. Kolagen berunok memiliki kadar abu 85,445 %, kadar air 2,66 %, kadar protein 0,315 %, dan kadar lemak total 0,02 %. Komposisi asam amino kolagen berunok yang diekstrak menggunakan asam asetat memiliki tiga jenis asam amino yaitu asam glutamat, arginin dan glisin.</p>2024-07-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Marinadehttps://ojs.umrah.ac.id/index.php/marinade/article/view/6819ANALISIS MUTU DAN KEAMANAN PANGAN KERUPUK IKAN DI BEBERAPA DAERAH KABUPATEN BINTAN, KEPULAUAN RIAU2024-02-24T15:06:14+08:00Yopan Febrianyopanf02@gmail.comAidil Fadli Ilhamdyaidilfadliilhamdy@umrah.ac.idSri Novalina Amrizalsrinovalinaa@umrah.ac.id<p>Sektor perikanan menjadi penyumbang tertinggi pada perekonomian Provinsi Kepulauan Riaudengan capaian 1.059.050ton terhadap potensi tangkapan per tahun. Tingginya hasil perikanan yang ada, menimbulkan diversifikasi produk untuk mempertahankan mutu dan menambah nilai jual hasil perikanan. Kerupuk menjadi salah satu produk diversifikasi yang banyak diolah oleh masyarakat.Kerupuk ikan adalah sejenis makanan kering dengan tambahan pati dan daging ikan. Pengolahan kerupuk juga ditambahkan bahan tambahan pangan yang dapat disalahgunakan oleh produsen. Bahan-bahan tersebut ditambahkan dengan maksud agar produk kerupuk ikan lebih awet, warna kerupuk lebih cerah, atau membuat kerupuk lebih renyah. Formalin, boraks, dan pewarna sintetik merupakan bahan tambahan pangan terlarang yang seringkali ditambahkan dalam pengolahan produk pangan. Hal tersebut menjadikan perlunya dilakukan penelitian terhadap keamanan pangan dan nilai gizi pada kerupuk ikan dari beberapa daerah Kabupaten Bintan. Uji yang dilakukan berupa uji proksimat yang terdiri dari kadar protein, abu, air dan lemak. Sedangkan uji keamanan pangan yang dilakukan adalah uji kandungan boraks, formalin dan rhodamin B. Hasil uji menunjukkan kadar protein kerupuk Y1 13,24% dan Y2 13,72%, kadar abu kerupuk Y1 2,57% dan Y2 2,94%, kadar air kerupuk Y1 10,27% dan Y2 13,32%, kadar lemak kerupuk Y1 0,93 dan Y2 0,24. Semua kerupuk uji dinyatakan tidak mengandung formalin dan pewarna rhodamin B. uji boraks yang dilakukan menunjukkan bahwa kerupuk Y1 mengandung 0,9% dan Y2 mengandung 1,05%. Secara keseluruhan kerupuk Y1 dan Y2 belum memenuhi SNI 8272:2016danmasih mengandung bahan tambahan pangan yang dilarang sehingga dapat membahayakan Kesehatan.</p>2024-07-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Marinadehttps://ojs.umrah.ac.id/index.php/marinade/article/view/7062EVALUASI MUTU RUSIP IKAN TERI NASI (Stolephorus sp.) DENGAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA2024-07-26T17:21:32+08:00Frida Kareri Harafarida12@gmail.comFirat Meiyasafmeiyasa@yahoo.com<p>Ikan teri nasi <em>(Stolephorus</em> sp.) adalah ikan pelagis kecil yang hidup di permukaan laut yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan. Pengolahan ikan teri nasi sebagai pangan fermentasi khususnya produk rusip sampai saat ini belum dilaporkan, sementara diketahui bahwa ikan teri nasi memiliki komponen kimia yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis komposisi kimia seperti kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat rusip ikan teri teri nasi dengan lama fermentasi yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi kimia rusip ikan teri nasi <em>(Stolephorus</em> sp.) dengan lama fermentasi yang berbeda memiliki nilai kadar air 72.85 - 74.41%, abu 10.69 - 10,82%, lemak 12.90 - 13,59%, protein 31.06 - 34,68%, karbohidrat 11.43 – 11.58% dan pH sebesar 6.18 - 6.38%. Dengan demikian rusip ikan teri nasi ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional.</p>2024-07-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Marinade