PEMBERDAYAAN IBU-IBU RUMAH TANGGA DALAM MENUNJANG DESA BUSUNG SEBAGAI DESA WISATA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN KERAJINAN TANGAN DARI GONGGONG

Penulis

  • Afriyadi Afriyadi Program Studi Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan, Tanjungpinang
  • Arif Budiman Program Studi Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan, Tanjungpinang
  • Dea Dwita Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan, Tanjungpinang
  • Endi Nelson Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan, Tanjungpinang
  • Ester Dwi Saputri Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan, Tanjungpinang
  • Muhamad Hairil Idham Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan, Tanjungpinang
  • Ramadhayani Putri Program Studi Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan, Tanjungpinang

DOI:

https://doi.org/10.31629/jme.v6i1.6411

Kata Kunci:

Desa Busung, Desa Wisata, Kerajinan Gonggong

Abstrak

Sebagai salah satu daerah penghasil gonggong (Strombus canarium) terbesar di Kabupaten Bintan, limbah gonggong belum dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu hasil kerajinan tangan yang mampu memberikan nilai tambah pendapatan bagi masyarakat Desa Busung, dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pengolahan cangkang gonggong menjadi kerajinan tangan. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Busung dari nilai jual aksesoris gonggong. Pelatihan dilaksanakan terhadap 30 ibu-ibu rumah tangga. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah penyampaian materi terhadap nilai tambah yang akan diperoleh masyarakat dari pengolahan limbah gongong, pelatihan pengolahan limbah gonggong melalui pembuatan gantungan kunci, bross, magnet kulkas dan pembuatan tempat tisu. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya tingkat pengetahuan ibu-ibu rumah tangga terhadap pengolahan limbah gonggong dan mampu membuat kerajinan tangan secara mandiri, dengan tingkat kepuasan peserta pelatihan terhadap materi pelatihan sebesar 4,44 (sangat baik). Hasil kerajinan gonggong dapat dipasarkan sebagai cendera mata dalam mendukung Desa Busung sebagai Desa Wisata.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Liling JR, Pangestu P, Erick E, & Imelda I. 2021. Mengajarkan Cara Pemanfaatan Gonggong Menjadi Buket Bunga Kepada Anak-Anak Panti Asuhan Daarut Thaybah. National Conference for Community Service Project (NaCosPro). 3(1): 676–683. http://dx.doi.org/10.37253/nacospro.v3i1.6005

Dewi MHU. 2013. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal Kawistara. 3(2): 129–139. https://doi.org/10.22146/kawistara.3976

Istiyanti D. 2020. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata di Desa Sukawening. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat. 2(1): 53–62.

Mustangin, Kusniawati D, Islami NP, Setyaningrum B, & Prasetyawati E. 2017. Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Melalui Program Desa Wisata di Desa Bumiaji. Sosioglobal: Jurnal Pemikirandan Penelitian Sosiologi. 2(1): 59-72.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-11-13

Cara Mengutip

Afriyadi, A., Budiman, A., Dwita, D., Nelson, E., Saputri, E. D., Idham, M. H., & Putri, R. (2023). PEMBERDAYAAN IBU-IBU RUMAH TANGGA DALAM MENUNJANG DESA BUSUNG SEBAGAI DESA WISATA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN KERAJINAN TANGAN DARI GONGGONG. Jurnal Pemberdayaan Maritim, 6(1), 1–6. https://doi.org/10.31629/jme.v6i1.6411