Kelangsungan Hidup Larva Yellow Fin Tuna (YFT) yang Dipelihara dengan Desain Aerasi Berbeda pada Bak Bundar
DOI:
https://doi.org/10.31629/intek.v7i1.5524Keywords:
Yellowfin tuna, tegangan permukaan, tenggelam, larva, aerasi , kelangsungan hidupAbstract
Tingkat kelangsungan hidup yang sangat rendah pada larva merupakan faktor pembatas dalam produksi benih ikan tuna sirip kuning. Larva mengalami kematian massal pada hari ke sepuluh hingga juvenil, dengan nilai kelangsungan hidup kurang dari 0,05%. Faktor utama penyebab kematian larva ikan tuna adalah lingkaran arus air dalam bak pemeliharaan yang mengakibatkan terjadinya kematian karna tegangan permukaan dan larva yang tenggelam. Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah larva yellow fin tuna yang dipelihara dengan beberapa desain aerasi di dalam bak pemeliharaan memiliki dampak terhadap kelangsungan hidup larva. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan: empat batu aerasi ditengah bak sebagai kontrol A, empat batu aerasi di bawah B dan gabungan dua batu aerasi di tengah dan dua batu aerasi di bagian bawah C. Pemeliharaan dengan desain aerasi pada bagian bawah dan gabungan memberikan pengaruh nyata pada kelangsungan hidup larva yellow fin tuna dengan sintasan 0,31±0,04% dan 0,30±0,06%.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Intek Akuakultur
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.