KARAKTERISTIK GELOMBANG LAUT PANTAI TIMUR PULAU BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2005-2014
Keywords:
Arah dan kecepatan angin, tinggi dan periode, gelombang laut, pantai timur Pulau BintanAbstract
Salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi proses dinamika pantai adalah gelombang laut. Arus menyusur pantai (long-shore current) merupakan salah satu proses oseanografi fisik yang timbul akibat hempasan gelombang laut ketika menghantam pantai. Selain itu, proses sedimentasi juga merupakan salah satu proses oseanografi fisik yang disebabkan oleh gelombang laut. Melihat begitu besarnya peranan dan pengaruh gelombang laut terhadap segala dinamika yang terjadi di pantai, dirasa perlu untuk dilakukan sebuah kajian mengenai karakteristik gelombang laut di suatu perairan. Untuk menjawab tujuan penelitian ini, metode yang digunakan adalah menggunakan metode peramalan menggunakan data arah dan kecepatan angin. Data arah dan kecepatan angin yang digunakan merupakan data hasil publikasi BMKG Kota Tanjungpinang tahun 2005-2014. Selama tahun 2005-2014 perairan pantai timur Pulau Bintan dipengaruhi oleh angin yang bertiup dari arah utara dan selatan dengan frekuensi kejadian 22.48 % dan 20.97 %. Kecepatan angin yang bertiup dari arah utara berkisar antara 5.70-8.80 m/s sedangkan kecepatan angin yang bertiup dari arah selatan berkisar antara 3.60-5.70 m/s. Selain dari arah utara dan selatan, angin yang bertiup dari arah tenggara juga memiliki frekuensi kejadian yang cukup tinggi yaitu 18.85 % dengan kecepatan angin dominan berkisar antara 3.60-5.70 m/s. Tinggi gelombang laut harian yang terbentuk di perairan pantai timur Pulau Bintan yang disebabkan oleh angin selama tahun 2005-2014 berkisar antara 0.10-4.55 m dengan tinggi gelombang laut dominan berkisar antara 0.10-0.50 m, sedangkan periode gelombang laut berkisar antara 1.10-11.23 s. Tinggi gelombang laut maksimum yang terbentuk di perairan pantai timur Pulau Bintan umumnya terjadi pada puncak musim utara (Desember-Februari) dan musim selatan (Juni-Agustus) hal ini disebabkan oleh kecepatan angin yang bertiup di perairan pantai timur Pulau Bintan selama musim barat dan musim timur lebih tinggi dibandingkan dengan musim lainnya.